Selasa, 30 Juni 2015



Samsung Galaxy S6 dan Samsung Galaxy S6 Edge, memiliki spesifikasi processor Octa core, kamera 16MP, RAM 3GB, dan memory internal mulai dari 32GB sampai ke 128GB. Pengguna Android saat ini mungkin ingin sekali memiliki smartphone yang satu ini. Ketika mereka benar-benar membeli samrtphone impian ini, mereka tidak benar-benar tahu apa semua arti dari spesifikasi itu. Yang jelas dari spesifikasi tersebut, smartphone itu terlihat cepat, kuat dan kokoh.
Tentu produsen tidak ingin merugi, mereka membuat smartphone yang baru saja dirilis agar laku keras dengan membuat seolah-olah device baru miliknya adalah yang terhebat dari device lainnya, terutama di dunia Android.
Berikut ini beberapa hal yang orang lihat sebelum membeli smartphone, ini juga trik yang dimanfaatkan produsen untuk menggaet pembeli menurut Aviv.

Processor: Dual, Quad, Hexa atau Octa-core

Kalau kamu lihat di homepage iPhone 6, Apple mengatakan bahwa smartphone miliknya itu menggunakan arsitektur 64-bit. Apa maksud dari hal ini?


Processor Quad-core atau Octa-core bisa bekerja dengan baik jika aplikasi mampu memanfaatkan semua core dari processor tersebut. Tapi kebanyakan aplikasi saat ini hampir tidak ada yang memanfaatkan semua core dari processor Dual-core, apalagi Quad atau Octa. Sedangkan untuk aplikasi Game sendiri lebih memanfaatkan GPU daripada Processor atau RAM.
Disisi lain, arsitektur processor yang lebih modern dan lebih kuat tidak memandang core. Chip baru Dual-core bisa bekerja lebih baik lagi daripada Octa-core. Pada tahun 2014, hardware mobile banyak yang datang dengan istilah 64-bit. Pada awal mulanya, Google berencana merilis Android L yang mendukung CPU 64-bit. Kemudian NVIDIA telah siap dengan Android L, mereka membuat mobile processor 64-bit Tegra K1 yang menggunakan CPU Denver. Denver adalah CPU 64-bit pertama yang menggunakan Android.


Sudah lama notebook dan desktop menggunakan CPU 64-bit, alasannya karena mereka bisa bekerja lebih baik, mendukung code aplikasi yang menggunakan fitur 64-bit, dan memory yang lebih besar untuk menangani sistem operasi. Untuk Android, 64-bit tidak sesimpel itu, mereka lebih mengaju pada arsitektur ARMv8. Arsitektur ARMv8 bisa menjalankan aplikasi 64-bit, ARMv8 membawa banyak perbaikan dalam efisiensi daya serta kinerja yang membawa dampak langsung pada aplikasi 32-bit Android.
Memahami processor mobile sangatlah rumit, tapi itu tidak perlu kamu pikirkan karena pada dasarnya yang penting adalah kinerja smartphone untuk penggunaan sehari-hari. Bisa browsing aplikasi di Store, bermain game dan melakukan hal lainnya dengan lancar di smartphone adalah yang penting. Kamu mungkin akan terkejut kalau melihat kinerja Dual-core iPhone 6 lebih baik daripada Octa-core Samsung Galaxy S6.

Kamera: Megapixel Lebih Besar Berarti Hasil Lebih Baik

Lebih banyak megapixel apakah menentukan hasil jepretan foto lebih baik? Tidak selalu benar. Produsen juga selalu menunjukan megapixel kamera untuk menarik perhatian pembeli. Seperti HTC yang menjagokan One M9 dengan kamera depan 4 UltraPixel dan kamera belakang 20 MP. Padahal hasilnya masih bisa diadu dengan Galaxy S6 dengan kamera 16MP atau bahkan iPhone 6 yang hanya dengan kamera 8MP.


Untuk beberapa faktor memang kamu membutuhkan megapixel yang besar, tetapi sesekali kamu juga perlu mengatur point, fokus, shutter speed, ukuran sensor dan berbagai aspek kamera untuk mendapatkan hasil jepretan yang menawan. Hanya karena smartphone kamu memiliki lebih banyak megapizel tidak berarti lebih baik.

RAM: Banyaknya Memori Diutamakan

Banyak orang membeli smartphone juga melihat pada jumlah RAM, semakin besar RAM yang diberikan mereka berpikir kalau smartphone itu bisa bekerja semakin cepat.


Tapi tunggu dulu, sepertinya itu pemikiran yang salah. Faktor utama yang harus kita lihat disini adalah sistem operasinya. Android membutuhkan banyak RAM dibandingkan dengan iOS dan Windows Phone. Ketika kamu memiliki Android dengan RAM 1GB, tentu kamu tidak akan leluasa untuk membuka apps atau multitasking apps. Tapi ketika kamu menggunakan iOS atau Windows Phone, memori yang digunakan untuk sistem operasi tidak begitu besar, selain itu aplikasinya juga bisa berjalan mulus. Perbedaan sistem operasi sangat menentukan disini.

Layar: 720p, 1080p, 2K atau 4K??

Saat ini sudah banyak smartphone yang menggunakan layar 2K Quad HD dan 4K Ultra HD. Ketika smartphone menggunakan 720p, perbedaannya sangat terlihat sekali. Tapi ketika 720p ditinggalkan dan mereka lebih menggunakan 1080p, perbedaannya kurang terlihat meskipun ada.
Tapi sekarang smartphone layar 5 inc umumnya sudah menggunakan 1080p, kepadatan pixel sudah sangat tinggi sehinggi kita tidak akan bisa melihat satu pixel saja. Apple menggunakan teknologi layar baru yang disebut dengan “Retina Display” yang bisa mencapai lebih dari 300 pixel per inc (ppi), tapi kebanyakan smartphone sekarang memiliki lebih dari 400 atau 500 ppi per inc.


Seperti misalnya Lumia 930, pada video di atas Nokia mengatakan bahwa smartphone terbarunya memiliki display Quad HD yang juga dikenal sebagai 4K. Resolusi dari layar tersebut adalah mengacu pada rekaman beresolusi 3.840 x 2.160 piksel.Fitur ini membuat kamera mampu merekam video dalam resolusi sangat tinggi. Resolusi 4K mengacu pada rekaman beresolusi 3.840 x 2.160 piksel. Resolusi ini disebut menghasilkan gambar yang lebih detil, tajam, dan halus.

“Satu sentuhan yang panjang pada tombol kamera akan menghidupkan mode 4K secara otomatis pada kecepatan 24 frame per detik. Masing-masing frame memiliki ketajaman 8,3 megapiksel , Anda bisa menyimpan satu frame sebagai still image berkualitas tinggi,” tulis Microsoft dalam blog perusahaan.

Fitur baru yang lainnya berupa peningkatan kualitas gambar pada still photography, termasuk fitur Rich Capture. Fitur ini membuat kamera berubah ke mode yang lebih canggih, seperti HDR atau Dynamic Flash sesuai kebutuhan.
Microsoft juga mengklaim algoritma piranti lunaknya telah diubah sehingga bisa menghasilkan foto yang lebih detil pada kondisi kurang cahaya maupun pada siang hari.
Kemampuan 4K tersebut tidak dapat digunakan pada Lumia 830. Jika pengguna mengaktifkannya, resolusi kamera hanya akan menjadi Full HD (1080p).

Pilih mana diantara smartphone ini?


Pandangan orang tentu berbeda-beda, smartphone yang baik untuk kamu belum tentu baik untuk saya. Begitu pula sebaliknya. Smartphone apa pun yang kamu pilih, lihat dulu review-review dari teman-teman kamu yang sudah menggunakannya atau dari situs-situs yang review smartphone dan jangan lupa jugaberkomentar.
Terlepas dari hal-hal yang saya sebutkan di atas, adakah hal yang terlewatkan ketika kamu ingin membeli smartphone baru?  Kalau ada silahkan tinggalkan komentar di bawah ini.

 









0 komentar:

Posting Komentar